Friday 23 March 2012

Keutamaan malam lailatul Qadar

Meraih keutamaan malam Lailatul Qadar
Lailatul qadar merupakan malam yang diberkahi, barang siapa yang tidak mendapatkannya, maka terhalang baginya seluruh kebaikan. Dan tidaklah yang terhalang dari kebaikan malam tersebut kecuali orang-orang yang dihalangi oleh Allah. Oleh karena itu sepatutnya bagi seorang muslim yang bersemangat melakukan ketaatan pada Allah untuk menghidupkan malam tersebut karena beriman dan mengharapkan pahalanya yang agung. Dan hendaklah ia bersungguh-sungguh dalam beribadah di sepuluh hari yang terakhir dalam rangka meneladani Rasulullah saw. Sebagaimana firman Allah swt,
                Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) saat lailatul qadar (malam kemuliaan).  Dan tahukah kamu apakah lailatul qadar itu? Lailatul qadar itu lebih baik dari seribu bulan.  Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.  Malam itu (penuh) kesejateraan sampai terbit fajar.” (QS. 77: 1-5).
Bulan Ramadhan adalah bulan yang paling mulia di antara bulan-bulan yang lain.Bulan yang penuh rahmat, maghfirah dan pembebasan dari neraka. Bahkan pada bulan ini ada satu malam yang teramat istimewa yang lebih popular dikenal dengan lailatul qadar.yaitu malam istimewa yang nilai keutamaannya lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu Allah memberikan peluang emas pada umat Muhammad untuk meningkatkan kualitas dan kemuliaan dirinya di sisi-Nya.Barang siapa yang melakukan satu kebajikan maka Allah akan melipatkan pahalanya sebagaimana dia melaksanakannya selama seribu bulan.Untuk itu,kesempatan yang mulia ini Hendaknya kita pergunakan dengan sebaik-baiknya,dan sangat merugi kiranya jika kita sia-siakan kesempatan itu berlalu begitu saja.Mengenai malam Qadar itu,Allah SWT berfirman dalam surat Alqadar ayat 1-5:

Artinya :
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan ijin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al Qadr: 1-5).
            Dalam Sebuah hadits sahih riwayat bukhari dan muslim juga disebutkan bahwa diantara keutamaan malam lailatul qadar,sebagaimana sabda rasulullah SAW:

مَنْ قـَامَ لَيْلَة َ الْقـَدْرِاِيْمَانًا وَاحْتِسَابًاغـَفِرَلَهُ مَـا تَـقَدَّمَ مِنْ ذَنْبـِهِ . (رواه البخارىومسلم)

“Barangsiapa yang beribadah di malam mulia,lailatul qadar dengan penuh keimanan dan semata-mata mencari ridha Allah,maka akan diampuni dosa-dosa yang telah diperbuat sebelumnya” (HR. BUKHARI dan MUSLIM)
            Mengenai terjadinya malam lailatul qadar secara pasti dibulan Ramadhan itu tidak ada dalil yang menunjukkan secara pasti. Tetapi memperhatikan bahwa Rasulullah SAW di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan begitu tekun meningkatkkan ibadahnya, maka sangat boleh jadi malam yang mulia itu terdapat pada malam sepuluh terakhir tersebut. Dan mengingat bahwa Allah dan Rasul-Nya menyukai malam 21, 23, 25, 27, dan 29, kemudian diantara malam yang ganjil itu, Rasulullah pernah mengisyaratkan pada malam 27 maka banyak para ulama yang berpendapat bahwa malam lailatul qadar kemungkinan besar terjadi pada malam 27 dari bulan Ramadhan, Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, “Carilah lailatul qadar pada (bilangan) ganjil dari sepeuluh hari terakhir bulan ramadhan.” (HR Bukhari, Muslim dan lainnya).
Aisyah R.A.menerangkan mengenai aktifitas ibadah Rasulullah SAW ketika memasuki malam 10 terakhir dfari bulan Ramadhan, sebagai berikut:
“Adalah Rasulullah SAW. ketika masuk 10 akhir bulan ramadhan, beliau menghidup-hidupkan malamnya, membangunkan keluarga beliau untuk meningkatakan kesungguhan beribadah serta mengencangkan ikat pinggang” (Muttafaq ‘Alaih)
Imam Ahmad juga meriwayatkan dari Abdullah bin umar R.A,bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang mengharap lailatul qadar,maka hendaknya ia mencarinya di malam 27.”(HR Imam Ahmad)
Kapan terjadinya malam qadar itu di bulan ramadhan secara pasti memang di rahasiakan Allah SWT agar umat islam benar-benar berusaha mendapatkannya dengan mengisi semua bulan ramadhan dengan beribadah dan memperbanyak amal saleh. Karenanya, yang beruntung adalah mereka yang setiap malam di bulan ramadhan memperbanyak ibadah dan melakukan amal saleh. sebab merekalah yang berpeluang besar mendapatkan lailatul qadar yang nilanya lebih baik dari seribu bulan.
Desni Pratiwi (431006079)

Menuutup Aurat

Menutup aurat


Saat ini banyak di temukan wanita berjilbab di sekitar kita.
Tapi banyak juga wanita berjilbab yang belum mengetahui bagaimana
Seharusnya berpakaian menurut syariah. Masih banyak wanita yang
Berkerudung yang kita jumpai memakai baju yang ketat, sehingga bentuk tubuhnya terlihat dengan jelas. Bahkan yang banyak kita jumpai hari ini , Wanita yang berkerudung yang di kombinasikan dengan skinny jeans atau celana pensil Super ketat. Sehingga meskipun tertutup tetapi tetap mengundang mata Lelaki untuk melirik- lirik kearahnya. Inilah fenomena wanita zaman sekarang

Kriteria pakaian muslim dan muslimat
1.    Menutup seluruh badan selain yang di kecualikan ( wanita ; seluruh tubuh kecuali wajah dan tapak tangan ). (QS. An- Nur ; 31 )
2.    Bukan berfungsi sebagai perhiasan. ( QS. Ahzab 33 )
3.    Kainnya tidak terlalu tipis dan transparan, sehigga tidak tembus pandang.
4.    Harus Longgar dan tidak ketat, sehingga tidak menggambarkan sesuatu dari lekuk- lekuk dan bentuk tubuhnya.
5.    Tidak di berikan wewangian atau parfum yang serbak wangi.
6.    Bukan pakaian laki- laki
7.    Tidak menyerupai pakaian wanita kafir.
8.    Bukan pakaian popularitas untuk menyombongkan diri dan meraih gensi di tengah orang banyak.

Perintah memakai jilbab
 Firman Allah dalam QS. Al-Ahzab ; 59
Artinya
“ Hai Nabi katakanlah kepada istri – istrimu, anak- anak perempuanmu dan istri orang- orang mukmin.Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk di kenal, karena itu mereka tidak di anggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
“Ucapan salah seorang wanita kepada Rasulullah SWA bahwa ada di antara mreka yang tidak mempunyaii jilbab, maka Rasulullah bersabda “ Hendaklah saudaranya meminjamkan jilbabnya. “Sebagaimana hadist dari ummu ‘Athiyah radhiyallahu ‘anha berkata :
              “Rasulullah memerintahkan kepada kami, nenek – nenek, wanita yang sedang haid, wanita pingitan untuk keluar pada hari raya dan Adha. Maka bagi wanita yang sedang haid janganlah sholat dan hendaklah menyaksikan kebaikan dan dakwah kaum muslim. Saya berkata; Ya Rasulullah salah satu di antara kami tidak mempunya jilbab,” Rasulullah bersabda “ hrndaklah saudaranya meminjamkan jilbabnya
Ancaman bagi yang membuka aurat
                                    Diantara ancaman berat bagi yang tidak menutup aurat adalah tidak mencium bau surge apalagi masuk kedalamnya, sebaliknya mereka justru di sediakan tempat kembalinya yaitu neraka.
                   Rasulullah bersabda : “Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya : Laki-laki yang tangan mereka memegang cambuk yang mirip ekor sapiuntuk memukuli orang lain, dan wanita – wanita berpakaian namun terlanjang dan berlenggak-lenggok. Kepalanya bergoyang- goyang bak punuk onta. Mereka itu tidak masuk syurga maupun mencium syurga. Padahal sesungguhnya batu syurga itubisa earcium dari jarak sekian ke sekian”.
                   Menurut Ibdul Abdi Barr yangdi maksud Nabi SWA adalah kaum wanita yang mengenakan pakaian tipis, yang dapat menggambarkan bentuk tubuhnya dan tidak dapat menutup atau menyembunyikan lekuknya.Meskipun  mereka itu berpakaian akan tetapi hakikatnya telanjang.
                   Menurut Syaikh Albani pernyataan Aisyah radhiyallahu anha diatas mengisyaratkan bahwa wanita yang menutupi tubuhnya dengan pakaian yang tipis pada hakikatnya dia belum menutupi tubuhnya dan juga belum melaksanakan firman Allah SWT.
Kesalahan - kesalahan dalam busana wanita
1.    Mengenakan pakaian yang serba sempit atau ketat, sehingga menggambarkan tubuhnya.( QS, An Nur : 31 )
2.    Mengenakan pakaian yang tipis atau transparan dan yang membuat orang tertarik untuk memandang,
3.    Mengenakan Pakaian yang terbuka dari bawah, atau tidak menutupi paha, betis, dua telapak kaki dan punggung.
4.    Mengenakan celana pendek juga pakaian –pakaian yang menampakkan kecantikan wanita di hadapan laki- laki bukan mahramnya.
5.    Menggunakan pakaian yang berlengan pendek,termasuk baju kaos sehingga menampakkan bentuk dan likuk kedua tangannya
6.    Mengenakan pakaian yang mencolok warna atau motifnya termasuk mengenakan wangian yang menyengat hidung
7.    Mengenakan pakaian yang menyerupai pakaian laki- laki, baik dalam bentuk maupun ciri- cirinya
8.    Mengenakan pakaian yang menyerupai pakaian wanita kafir, yang mencerminkan kelakuan mereka
9.    Mengenakan pakaian kemewahan dan kemasyuran yang tidak familiar di tengah- tengah masyarakat muslim
10.  Tidak memakai kerudung sehingga memperlihatkan kepala, leher dan dada mereka.
Hikmah berjilbab dalam islam            Banyak faedah atau hikmah yang di dapati dari menutup aurat, antara lain orang- orang akan menghadapinnya dengan kejujuran, ia akan di kenal karena kepandaiannya. Jatuhnya martabat wanita barat adalah karena mereka selalu menjadi korban dari pelecehan seksual dan mereka di paksa untuk mengikuti cara atau kebiasaan – kebiasaan penganut teori kebebasan yang muncul pada saat ini.
            Firman Allah SWT di dalam al quran
“ Barang siapa yang mengerjakan amal- amal shaleh, baik ia laki- laki maupun perempuan sedang ia orang beriman , mak mereka masuk di dalam syurga dan mereka tidak di aniaya walau sedikit pun.” ( QS, An nisa : 124 )

Melva Susanti (431006058)

Thursday 22 March 2012


Bersikaplah positif
Setiap orang pernah merasakan suatu kekecewaan, kegagalan, dan frust. Kadang2 semuanya datang sekaligus, dan kita merasa dunia ini hancur. Segera sesudah itu kita melihat sesuatu dari sisi negatif. Segala sesuatunya terlihat berantakan.
Sekarang cuba anda melihat dari sudut lain untuk bangkit kembali. Bertindaklah. Lakukan sesuatu yang positif. Walaupun itu mungkin hanya menyapu halaman, atau membersihkan tompokan file-file tua dari komputer anda.
Lakukan tindakan, di mana anda adalah yang menguasai hidup anda, bukan orang lain atau situasi dan anda akan merasa terfokus secara positif. Tindakan kecil dapat mengubah sikap anda secara ajaib.
Cubalah menolong seseorang. Lakukanlah sesuatu untuk orang lain. Cubalah melayani orang lain. Semakin kecil orang itu, semakin baik, tidak mengira sesiapa. Lalu cubalah anda keluar ruangan sejenak, dan perhatikan apa yang dapat anda kerjakan bagi orang lain.
Orang lain tercipta untuk memperbaiki hidup anda. Sekarang giliran andalah memperbaiki hidup anda, juga orang lain. Hitunglah keuntungan anda. Banyak hal baik dalam hidup anda, dan sering anda lupa bersyukur. Hargai dan bersyukurlah atas tempat tinggal anda, atas kesehatan anda, atas keluarga anda, atas pengalaman hidup anda, atas rakan2 anda, atas ketrampilan anda, pengetahuan anda, dan hidup yang anda miliki.
Temukan jalan baru. Arahkan kembali energi negatif dan rasa frust anda pada sesuatu yang dapat membangunkan anda untuk berbuat lebih baik.
Positif atau negatif, semuanya cuma ada dalam fikiran. Ubah sikap anda, dan melajulah.

BAGAIMANA meraih KEBAHAGIAAN?
Tahukah bagaimana menangkap kupu-kupu tanpa alat apapun? Apakah Anda bisa? Saya yakin, Anda kesulitan. Dan dijamin malah kupu-kupu makin menjauh. Makin dikejar maka makin terbang menjauh.
 Sekarang coba, Anda tenangkan diri Anda. Buka tangan selebar mungkin, rasakan indahnya alam ini. Tetap tenang.... Maka kupu-kupu pasti datang dan hinggap di pundak atau tangan Anda. Simple sekali.
Begitu juga dengan kebahagiaan,silakan mecoba, makin Anda kejar, maka ia makin menjauh. Yang harus Anda lakukan adalah tetap tenang, syukuri apapun  yang kita terima  pada setiap saat . Maka Anda dapat merasakan kebahagiaan itu. Kebahagiaan ada dalam diri kita. Yang kurang adalah, kita seringkali jarang mensyukurinya.
Keindahan, ketenangan dan kekuatan hanya Anda yang bisa meraihnya. Langkah utamanya; tenangkan diri Anda dan mensyukuri keindahan  dalam hidup kita.

Takut gagal
       Apakah anda takut gagal? Sedemikian takutnya sampai anda tidak berusaha untuk mencoba? Coba anda pikirkan kembali, hal tersebut benar-benar tidak masuk akal. Dengan tidak mencoba barang sekalipun, sebenarnya anda SUDAH gagal. Jadi rasa takut gagal adalah penyebab kegagalan yang pasti.
Apakah anda merasa takut? Coba perhatikan rasa takut anda. Perhatikan pesan yang berusaha disampaikannya. Rasa takut membuat anda lebih waspada. Rasa takut memberi energi ekstra. Rasa takut membuat anda mampu mengatasi tantangan tersulit. Tidak ada yang mampu mendorong sumber daya dalam diri anda - lebih dari rasa takut.
Rasa takut sebenarnya ada untuk mendorong anda maju, bukan untuk menahan anda. Biarkan rasa takut mengajarkan anda. Biarkan rasa takut mempersiapkan anda. Tetapi jangan membuat rasa takut menghentikan anda. Saat rasa takut menahan anda, coba perhatikan baik-baik apa yang menyebabkan rasa takut - dan anda akan menemukan alasan untuk bergerak maju.
Kegagalan paling abadi adalah kegagalan untuk mulai bertindak. Bila anda sudah mencoba - dan ternyata gagal, anda memperoleh sesuatu yang bisa dipelajari dan mungkin dicoba kembali. Anda tidak akan pernah gagal bila anda terus berusaha...

 by : munawir  ( 430805422 )

Ghazwul Fikri


Ghazwul Fikri
       
 Ghazwul fikri berasal dari kata ghazw dan al-fikr, yang secara harfiah dapat diartikan “Perang Pemikiran”. Yang dimaksud ialah upaya-upaya gencar pihak musuh-musuh Allah SWT. Untuk meracuni pikiran umat Islam agar umat Islam jauh dari Islam, lalu akhirnya membenci Islam, dan pada tingkat akhir Islam diharapkan habis sampai ke akar-akarnya. Upaya ini telah berlangsung sejak lama dan terus berlanjut hingga kini.
       Ghazwul Fikri dimulai ketika kaum salib dikalahkan dalam sembilan kali peperangan besar. Kemenangan kaum muslimin tersebut sangat spektakuler, sebab pasukan muslim yang diterjunkan dalam pertempuran berjumlah sedikit. Pasukan Khalid bin Walid, misalnya pernah berperang dengan jumlah tentara 3000 personil, sedangkan pasukan Romawi yang dihadapi berjumlah 100.000 personil, hampir 1 berbanding 35. Allah SWT. Memenangkan kaum muslimin dalam pertempuran tersebut. Kekalahan demi kekalahan itu akhirnya menyebabkan kaum salib menciptakan taktik baru. Di bawah pimpinan Raja Louis XI, taktik baru tersebut dilancarkan. Caranya bukan lagi berupa penyerangan fisik, tetapi musuh-musuh Allah SWT. itu mengirimkan putera-putera terbaik mereka ke kota Makkah untuk mempelajari Islam. Niat atau motivasi mereka tentu bukan untuk mengamalkan, melainkan untuk menghancurkan. Pembelajaran dengan niat jahat itu ternyata berhasil. Tafsir dikuasai, hadist dimengerti, khazanah ilmu Islam digali. Setelah sampai ke tahap dan tingkat ahli, para pembelajar Islam dari kaum Salib ini kembali ke Eropa, lalu membentuk semacam Research and Development (Penelitian dan Pengembangan) untuk mengetahui kelemahan umat Islam agar dapat mereka kuasai.
       Kesungguhan mereka dalam mempelajari Islam tersebut memang luar biasa. Sampai dalam sejarah diungkapkan kisah seorang pembelajar Islam dari kaum salib yang rela meninggalkan anak istrinya hanya untuk berkeliling ke negeri-negeri Islam itu. Di antara pernyataan mereka ialah; “Percuma kita berperang melawan umat Islam selama mereka berpegang teguh pada agama mereka. Jika komitmen mereka terhadap agama mereka kuat, kita tidak dapat berbuat apa-apa. Oleh karena itu, tugas kita sebetulnya adalah menjauhkan umat Islam dari agama mereka, barulah kita mudah mengalahkan mereka.” Gleed Stones, mantan perdana menteri Inggris, juga mengatakan hal yang sama; “Percuma memerangi umat Islam, kita tidak akan mampu menguasai mereka selama di dada pemuda-pemuda Islam al-Qur’an masih bergelora. Tugas kita kini adalah mencabut al-Qur’an dari hati mereka dan menguasai mereka.”
       Dalam konteks ini, al-Qur’an mengatakan, artinya, “Sesungguhnya setan bagi kamu merupakan musuh, maka perlakukanlah ia sebagai musuh. Sesungguhnya setan itu mengajak hizb (golongan) nya agar mereka menjadi penghuni neraka.” (QS. Faathir: 6).
       Setan yang merupakan musuh umat Islam itu, menurut ayat 112 surat al-An’aam bukan hanya dari kalangan jin dan iblis saja, tetapi juga dari kalangan manusia. Setan-setan manusia itu dahulu menghina dan memojokkan serta melecehkan Islam melalui lisan mereka dengan cara sederhana tanpa dukungan hasil teknologi canggih. Tetapi kini, penghinaan dan pelecehan itu dilakukan dengan pers yang mempergunakan sarana modern dan super canggih. Di sisi lain, musuh-musuh Islam berupa setan manusia itu hebat dan licik. Struktur-struktur dan lembaga-lembaga Internasional, baik politik, maupun ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, militer dan bidang-bidang penting lainnya hampir seluruhnya berada dalam genggaman mereka. Makanya perputaran roda organisasi dan lembaga-lembaga dunia tersebut dapat mereka kendalikan secara sangat sistematis dan akurat tanpa disadari oleh mayoritas umat Islam, yang sebagiannya masih sangat awam dan belum tersentuh oleh dakwah. Dalam bidang komunikasi, khususnya pers, misalnya, hampir seluruh sumber berita berada dalam tangan mereka, baik yang berskala internasional maupun nasional.
       Maka tak dapat dibantah bahwa media massa yang didominasi atau dikuasai oleh kalangan yang anti Islam sebagai ancaman bagi kepentingan politik dan ekonomi mereka, misi yang mereka emban tentu merugikan dan memojokkan Islam. Misalnya berupaya agar masyarakat dunia (terutama kalangan elitnya) membenci Islam dan menjauhinya, serta menanamkan keraguan dalam dada kaum muslimin akan kebenaran dan urgensi Islam di dalam hidup.
       Keadaan ini diperburuk lagi oleh kenyataan bahwa kalangan umat Islam, penguasaan terhadap ilmu komunikasi dan jurnalistik hingga saat ini masih jauh dari memadai. Ulama dan orang-orang yang betul-betul paham akan Islam secara benar dan kaffah, pada umumnya jarang yang menjadi jurnalis atau penulis. Apa lagi menerbitkan koran atau majalah yang benar-benar membawa misi dakwah dan perjuangan Islam. Sebaliknya wartawan dan penulis yang beragama Islam, termasuk yang berkaliber internasional yang mempunyai semangat sekali pun, banyak yang belum atau tidak memahami Islam secara benar dan kaffah (totalitas). Artinya, upaya umat Islam mengcounter serangan musuh-musuh Allah SWT. itu nyaris tak ada.
       Di sisi lain, pers yang diterbitkan orang Islam banyak yang tidak memperjuangkan dan membela Islam, bahkan terkadang menurunkan berita yang memojokkan Islam. Sebab masih tergantung kepada kantor-kantor berita barat/kafir, yang memang selalu memburu berita yang sifatnya merugikan Islam. Padahal berita dari mereka menurut cara yang islami, harus terlebih dahulu ditabayyun (diseleksi), kalau tidak, bisa berbahaya bagi umat Islam. Namun untuk melakukan tabayyun, diperlukan pemahaman Islam yang benar dan universal serta penguasaan jurnalistik yang akurat dengan peralatan canggih. Sementara terhadap kedua hal ini para penulis Muslim belum betul-betul menguasainya secara baik. Ini salah satu di antara kelemahan-kelemahan dan keterbelakangan kita umat Islam.
       Al-Qur’an memberitahukan bahwa Nabi Sulaiman AS. pernah mendakwahi ratu Saba melalui tulisan (berupa sepucuk surat khusus), yang akhirnya ternyata berhasil gemilang dengan masuk Islamnya sang ratu. Kalau korespondensi dakwah sederhana antara Nabi Sulaiman AS. dengan ratu Saba ini boleh dikatakan termasuk bagian dari pers secara sederhana, maka pers dalam arti yang sempit berarti telah eksis pada zaman Nabi-nabi dahulu. Bukan hanya Nabi Sulaiman AS., Nabi Muhammad SAW. pun dalam mendakwahkan Islam kepada raja-raja dan para penguasa suatu negeri pada zamannya, di antaranya mempergunakan tulisan berupa surat yang sederhana, tanpa dukungan hasil teknologi canggih seperti yang dikenal dunia pers kini.
       Dalam dunia modern kini, pers ternyata menempati posisi sangat penting, antara lain, dapat membentuk opini umat. Bahkan sering dikatakan bahwa siapa menguasai pers, berarti dapat menguasai dunia. Kalau yang menguasai pers itu orang mukmin, yang benar-benar paham akan dakwah dan memang merupakan Da’i (dalam arti luas), maka pers yang diterbitkannya tentu tidak akan menurunkan tulisan-tulisan yang merugikan Islam, memojokkan kaum Muslim atau menyakiti umat Nabi Muhammad SAW. Tetapi kenyataan membuktikan, di dunia ini, tak sedikit pers yang menurunkan aneka bentuk tulisan yang substansi isinya bukan hanya memojokkan Islam dan menyakiti hati kaum mu’min serta melecehkan al-Qur’an, tetapi lebih lagi dari semua itu. Dan keadaan bisa bertambah buruk lagi, kalau para pemimpin umat Islam bukannya memihak Islam, tetapi justru memihak dan membela musuh-musuh Allah SWT. Na’uzu billaah min dzaalik!
       Dahulu, para penjajah menyerang kaum Muslimin dengan senjata bom, meriam dan peluru, serangan itu hingga kini sebetulnya masih tetap berlangsung. Hanya saja kini yang dijadikan sasaran bukan lagi jasmani, tetapi aqidah umat Islam. Salah satu tujuannya ialah bagaimana agar fikrah (ideologi) atau aqidah umat Islam rusak. Tujuan paling akhir ialah bagaimana agar Islam dan umat Islam berhasil dihabisi riwayatnya dari bumi Allah SWT. ini. Serangan inilah yang disebut ghazwul fikr. Dan senjata yang dipergunakan bukan lagi bom atau peluru tetapi surat kabar, majalah, radio, televisi dan media-media massa lainnya, baik cetak maupun yang super canggih. Untuk mengantisipasi atau mengimbangi serbuan ghazwul fikr (perang ideologi) itu, umat Islam antara lain harus mempunyai pers yang tangguh, yang dikelola oleh para Ulama dan jurnalis Muslim yang betul-betul paham Islam secara benar; dengan peralatan dan sarana teknologi yang memadai dan mampu menampilkan tulisan dan berita yang benar serta baik secara menarik dan bijaksana.
       Tulisan-tulisan yang diturunkan atau diproduksinya tentu harus menarik dan akurat bermisi Islam, agar dapat memberikan pemahaman tentang al-Islam yang benar kepada pembacanya, dan sekaligus diharapkan dapat meredam dan mengantisipasi serbuan pers sekuler, terutama yang tak henti-hentinya menyerang Islam dengan berbagai cara.
       Satu hal lagi yang tidak boleh dilupakan adalah, munculnya musuh-musuh Islam dari dalam tubuh umat Islam sendiri tanpa kita sadari. Misalnya adanya tokoh Islam yang diberi predikat Kiyai Haji atau Profesor doktor, yang konotasinya pembela Islam, sehingga dikira umat Islam memang pembela Islam, padahal sebaliknya, termasuk dalam hal ini Jaringan Islam Liberal (JIL). Sebetulnya, ini merupakan cerita lama, sebab zaman Nabi-nabi dahulu, selalu ada saja manusia-manusia yang mengaku Muslim, tetapi pada hakikatnya merongrong atau merusak bahkan menghancurkan Islam dari dalam. Kadang-kadang menimbulkan perpecahan di kalangan umat muslimin. Sebagian mereka mengaku beragama Islam, namun takut (phobi) kalau Islam berkembang dan eksis di muka bumi Allah SWT. yang fana ini. Kalau mereka menerbitkan buku, koran, majalah, tabloid, dan sejenisnya, mereka takut menulis tentang Islam. Kalau pun toh menulis juga, isinya tentu dipoles, direkayasa sedemikian rupa, sehingga tidak mengungkapkan kenyataan yang harus diungkapkan, dan menyampaikan apa-apa yang seharusnya disampaikan. Naudzu billaah min dzaalik! Mereka laksana musuh dala selimut, mengunting dalam lipatan.
       Mudah-mudahan Allah SWT. memberi kita kemampuan untuk menyeleksi bahan bacaan serta memilih media informasi yang kita dengar dan saksikan setiap hari. Dan yang tak kalah penting, semoga Allah SWT. menjadikan hati kita cinta terhadap Islam dan selalu mendakwahkan dan memperjuangkannya, sampai akhirnya Dia memanggil kita ke sisiNya selama-lamanya. Amin ya Rabbal ‘alamin

By: Rozza Maisyara (431006082)

Tuesday 20 March 2012

Keutamaan Ilmu Tauhid

Dari Utsman bin Affan radhiyallahu’anhu, beliau berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang meninggal dalam keadaan mengetahui bahwa tidak ada yang sesembahan -yang benar- selain Allah, niscaya masuk surga.” (HR. Muslim, lihat Syarh Muslim [2/64])
Hadits yang agung ini mengandung banyak pelajaran, di antaranya:
  1. Ilmu -mengetahui maksudnya- merupakan salah satu syarat la ilaha illallah (lihat at-Tanbihat al-Mukhtasharah, hal. 43). Maknanya, jika seseorang mengucapkan la ilaha illallah tanpa mengerti maknanya maka syahadatnya belum bisa diterima.
  2. Yang dimaksud dengan ilmu di sini adalah ilmu yang melahirkan amalan. Dia mengetahui bahwa sesembahan yang benar hanya Allah dan dia pun menyembah-Nya serta tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dalilnya adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits yang lain, “Barangsiapa yang meninggal dalam keadaan tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu apapun maka dia akan masuk surga. Dan barangsiapa yang meninggal dalam keadaan mempersektukan Allah dengan sesuatu apapun maka dia akan masuk neraka.” (HR. Muslim dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu’anuma, lihat Syarh Muslim [2/164-165])
  3. Hadits ini menunjukkan betapa tinggi keutamaan ilmu tauhid. Karena ilmu tentang tauhid inilah yang akan mengantarkan seorang hamba menuju surga-Nya. Dengan syarat orang tersebut harus mengamalkannya dan tidak melakukan pembatalnya. Orang yang tidak melakukan kesyirikan -dan dosa lain yang serupa- pasti masuk surga (lihat Syarh Muslim [2/168])
  4. Hadits ini menunjukkan bahwa orang musyrik di akherat kelak kekal di dalam neraka. Sama saja apakah dia itu berasal dari kalangan Ahli Kitab; Yahudi dan Nasrani, pemuja berhala  ataupun segenap golongan orang kafir yang lainnya. Bahkan hukum ini -kekal di neraka- juga berlaku umum bagi mereka yang memeluk agama selain Islam ataupun mengaku Islam padahal telah dihukumi kekafiran akibat tindakan kemurtadan yang dilakukannya kemudian mati di atas keyakinannya tersebut (lihat Syarh Muslim [2/168])
  5. Hadits ini menunjukkan bahwa pahala bagi amalan manusia di akherat nanti ditentukan di saat akhir kehidupannya. Innamal a’malu bil khawatim.
  6. Hadits ini menunjukkan tidak mungkin bersatu antara Islam dan kekafiran. Maka bagaimanakah lagi orang yang mengatakan bahwa mereka menganut ajaran Islam Liberal?!
  7. Hadits ini menunjukkan betapa besar kebutuhan umat manusia kepada ilmu tauhid, sebab apabila mereka tidak memahaminya akan sangat besar kemungkinannya mereka melanggarnya -berbuat syirik- dalam keadaan tidak sadar kemudian meninggal di atasnya, wal ‘iyadzu billah!
  8. Wajib mengimani adanya surga dan segala kenikmatan yang ada di dalamnya
  9. Surga hanya dimasuki oleh orang-orang yang bertauhid. Maka hadits ini menjadi bantahan yang sangat telak bagi kaum Liberal dan Pluralis yang menggembar-gemborkan paham Islam Liberal. Di antara contoh keyakinan mereka yang sangat menjijikkan adalah ucapan salah seorang tokoh mereka, “Kalau surga itu hanya dihuni oleh orang Islam saja, maka tentunya mereka akan kesepian.” Maha Suci Allah dari apa yang mereka ucapkan. Ada seorang teman yang menceritakan kepada kami sebuah kisah yang didengarnya dari salah seorang ustadz. Suatu ketika seseorang berkata kepada temannya sesama tukang becak, “Surga itu seperti alun-alun Kraton Yogyakarta. Dari mana saja orang datang dan melewati jalan manapun, tidak masalah. Yang penting akhirnya mereka juga sampai ke sana.” Maka temannya menjawab dengan lugas, “Itu ‘kan surganya Mbah -Moyang- mu!”
  10. Hadits ini mengandung dorongan untuk memahami dan mengamalkan tauhid dengan sebenar-benarnya serta dorongan untuk menjauhi segala macam bentuk kesyirikan
Nama : Nursalam Bin Abdul Halil
Nim : 430805442

Kekasihku



                                                                    Kekasihku 




Apakah ada gemersiknya kata
Sebagai tutur kalimah cintaku
Ku selami jauh pandangan kasih
Apa yang tersirat apa yang dimaksud

Biar berhenti ombak dari memukul pantai

Biarpun bisu burung bersiulan selalu

Biarpun terhenti masa didunia

Tetap ku pohon rahmatMu padaku



Kekasihku hanyalah engkau tempatku mengadu

Kutagih kasihMu kuharap rahmatMu

Titiskanlah hidayahMu walau setitis embun

Agar ia menjadi tali kasih sayangMu



Ya Allah ya Rahman ya Rahim ya Tuhan

Ya Allah ya Rahman Allah

 Nama : Nursalam Bin Abdul Halil
Nim: 430805442

Hiburan Mendidik Jiwa


Maher Zain - Insyaallah Mp3
Musicaddict.com